Cari Blog Ini

Sabtu, 19 November 2011

My Enemy Is My Partner (part 2)




Author : Goo Ah Rin a.k.a Dhindha Arlotiefe Sinaga
Genre : Action, Friendship, Tragedy
Main Cast : SHINee, f(x), IU , Super Junior, SNSD
Length : series

“permisi pak..” suara anak laki-laki dari depan pintu.
“oh, ya silahkan masuk dan perkenalkan dirimu” Kata Pak Kepala Sekolah.
“hai, Wooyoung imnida. Senang bertemu kalian. Mohon bantuannya ya.” Ujar seorang laki-laki yang mengaku bernama Wooyoung. Jung Wooyoung, pewaris kekuatan Ryeowook. Pengendali pasir dan tanaman serta dapat mengendalikan angin.
“bukannya ada dua?” tanya Tiffani yang duduk paling depan.
“oh, itu, adikku masuk kelas akselerasi jadi dia di lantai 2.” Jawab Wooyoung tersenyum.
“laki-laki itu lagi..” gumam IU. Di kelas akselerasi, anak perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya Wooyoung., Choi Sulli pewaris kekuatan Siwon. Pengendali petir dan memiliki indera pendengar yang sangat peka. Bel istirahat dimulai..
“Key, ada anak baru ya? Itu teman seperjuangan kita loh.” IU membuka percakapan yang membuat Key bingung.
“Sulli?? Jjinja! Katanya kakaknya juga disini, masuk ke kelas G, berarti kelasmu kan. Seperjuangan gimana maksudmu?” kata Key sambil meneguk minumannya.
“Boleh bergabung?” suara Wooyoung mengagetkan mereka berdua.
“Jangan kaget, kita tahu kok kalian itu siapa, kalian 2 orang pewaris kekuatan yang lain itu kan? Ah, sudah kuduga pasti kalian.” Sulli berbicara panjang lebar.
“masih ada 1 orang lagi, ada di sini, aku bisa merasakannya.” balas IU.
“Tunggu! Diam semua! Kalian merasakannya? Mengarah kesini.” Key diam sesaat. Mereka semua saling pandang.
“satu..dua..tiga.. pergi dari sini.” Teriak Wooyoung. Blamm.. dentuman keras mengarah tepat mengenai lapangan basket dekat kantin. Semua murid berlarian menyelamatkan diri masing-masing. IU, Key, Wooyoung, dan Sulli pergi mendekati benda tadi. Mobil bekas yang keadaannya sudah tak beraturan.
“Astaga, bagaimana bisa??” Sulli bertanya-tanya.
“sudah menungguku??” suara seseorang ditambah kilatan cahaya merah mengarah kembali ke  arah mereka. “oh, jadi mereka mengirim kalian untuk pewarisnya.. haha.. cuih,, musuh yang terlalu mudah untukku. Percuma saja mereka melawan makhluk-makhluk tadi.”
“siapa kau?? Dan apa maksud semua ini??” Key tidak sabaran.
“heh, anak kecil, beraninya membentakku. Flaszt!!” Kilatan merah menyambar lagi dan mengenai pelipis Key.*Keyppa!! Tidakk* #authormulai #abaikan
“Blazt!” Sulli membalas serangan darinya.
“sial! Ring!!” balasan cincin api dari Key meleset. Serangan itu bertubi-tubi diarahkan Key ke arah musuhnya.
“heey! Apa kalian berdua cuma diam saja??” teriak Key. Blzzt..zzt.. Sulli mengontrol petirnya kembali.
“Sial meleset lagi, andai saja ada air di sekitar sini.” Kesal Sulli. Splash..blamm.. dentuman itu kembali terdengar, kali ini bukan dari musuh yang ada di hadapan mereka.
“yes! Air. Oppa! singkirkan pasirmu.” Sulli berteriak pada Wooyoung.
Pusaran air itu makin besar seperti tornado. Sulli semakin konsentrasi mengendalikan petirnya.
“aah!! Sialan kalian semuaa!! Awas!! Aku akan kembali suatu saat nanti!! Blamm!!” musuh yang menyerang tadi langsung pergi manghilang. Semua menyembunyikan kekuatan. Air tadi langsung hilang dan ada sosok bayangan manusia berdiri dibelakangnya. Sesosok itu langsung pingsan.

“berapa lama lagi ia akan sadar??” Sulli khawatir.
“entahlah, mungkin sebentar lagi.” Kata Mr. Yesung, dokter UKS. “bagaimana bisa seperti ini? Mungkin ia menggunakan kekuatan terlalu besar. Rekor baru sepertinya, sebelumnya tidak pernah sebesar itu.”
“kau kenal dengannya??” Key bertanya.
“dulu dia rivalku. Aku dihabisi oleh temannya, Doojoon dan hampir mati. Hanya aku, Henry, Krystal, dan Eunhyuk saja yang masih hidup. Sungmin dan Shindong mati saat itu juga. Kita semua dipencar. Sampai sekarang aku tak tahu dimana mereka.” Kenang Yesung.
“apa yang sebenarnya terjadi? Yang kita hadapi tadi itu apa? Dan kenapa kami semua yang punya kekuatan ini? Haa! Jawab!” Wooyoung frustasi.
“suatu saat nanti kalian akan mengerti. Satu hal saja yang perlu kalian ketahui, lawanmu bukan lawan yang mudah dikalahkan. Tetaplah bersatu sampai kapanpun dan lawan secara bersama.” Nasehat Yesung pada ke-4 anak tadi.
“ia siuman..” Sulli menggumam.
“Jerome..” gumam laki-laki itu.
“bukan, aku Yesung. Istirahatlah. Kalian tunggu sebentar dan jangan buat ia berpikiran macam-macam dulu. Arraseo?” jelas Yesung , kemudian pergi meninggalkan mereka. Mereka mengangguk pertanda mengerti. Yesung pergi mencari 4 orang lain. Yang tak lain dan tak bukan adalah kerabat laki-laki tadi.
“aish, jjinja! Dimana ku harus menemukan mereka? Ah, sial!” Yesung kesal dengan pikirannya sendiri.
“Jer..rome?” suara serak dari arah belakang Yesung. Yesung menoleh.
“Ya! Gwaenchana?? Ryeowook-ssi.” Yesung menopang tubuh Ryeowook yang seketika ambruk.

“Mereka siapa?” IU angkat bicara. Yesung hanya diam saja. Setelah 1 jam…
“Aa.. sial! Tanganku tak bisa bergerak.” Ryeowook mengadu. “Jerome.. kau.. dan 4 anak ini. Bagaimana bisa?”
“ya! Harusnya jawab dulu pertanyaan dariku! Kau siapa?” Wooyoung tidak sabaran.
“oppa!” Sulli menggertaknya.
“Kim Ryeowook dan dia  Lee Donghae.” Jawab Ryeowook.
“IU, Key, Wooyoung, Sulli..” mereka berkenalan satu per satu.
“Dimana yang lain? Kenapa kalian bisa sampai terluka parah seperti ini?” Yesung bertanya.
“pergilah ke tempat dimana kita bertarung dulu, bawa mereka bersamamu kecuali dia. Mereka membutuhkan bantuan. Cepat. Kalau sampai 15 menit kalian belum sampai, mereka akan mati.” Jawab Donghae sambil menunjuk Wooyoung.
“baiklah. Kajja!” Yesung pamit. Mereka ber-3 hanya menggungguk saja tapi belum tahu apa maksudnya. Tak sampai 5 menit mereka sampai.
“Kalian berdiri dibelakang orang yang mengendali kekuatan itu dan bantu mereka. Sesuaikan dengan kekuatan kalian. Cepat!” perintah Yesung. IU, Key, dan Sulli mengerjakan perintah Yesung dengan benar. IU berdiri tepat di belakang Doojoon, Key dibelakang Kyuhyun, Sulli dibelakang Siwon. Yesung berusaha masuk dalam pikiran musuh satu per satu. Sementara 6 orang di depannya menyerang secara fisik.

“kenapa aku tak boleh ikut mereka?” lagi-lagi Wooyoung tak sabaran.
“kau itu banyak nanya. Mau kujelaskan tidak?” Wookie gantian geram. “kami ada 6 orang, aku, Donghae, Doojoon, Siwon, Kyuhyun , satu lagi dari kami belum diketahui pasti keberadaannya. Dan kalian ber-5 adalah pewaris kekuataan kami. Kalian harusnya mati seminggu yang lalu, tapi kami menghidupkan kalian. Hae sambung.”
“Hanya pewarisku saja yang belum di ketahui keberadaannya sekarang. Insting IU atau Key mungkin tidak mampu menemukannya. Kalian harus menemukannya.”
“jadi, kalian adalah petinggi kami. Dan kenapa harus kami?” Wooyoung mulai memperhatikan.
“kalian adalah mayat unik. Meninggal dalam waktu yang sama dengan kejadian yang berbeda. Kalau kau ikut mereka, percuma. Disana tidak ada tumbuhan, lagipula pasirmu juga tidak akan berguna.” Ketus Ryeowook.
“ooh.. begono. Yaya.. arraseo! Yang barusan aku hadapi itu apa sampai-sampai hyung ngeluarin jurus pamungkas? Ckckck.. mirip yang di Avatar.”
“dia anak buah Iblis, seorang Lucifer. Doojoon menyuruhku untuk meminta bantuan, yasudah kucari kalian saja. Ternyata Iblis mengirim Lucifer yang lain kesini. Terpaksa ku keluarkan, sebelumnya belum pernah. Cukup sulit apalagi ditambah dengan keadaanku yang parah tadi.” Donghae menjelaskan.
“pantas. Mr. Yesung tadi juga bilang begitu tadi.” Wooyoung mengiyakan.
“Yesung? Maksudmu Jerome?” Ryeowook mengerutkan dahinya. *pletak* Donghae menjitak (?) kepala Ryeowook.
“babo banget sih jadi orang. Kan udah dibilangin mereka semua ganti nama kecuali Henry ama Krystal. Satu lagi, pelankan suaramu.”
“aish,, sakitt tau’! iya bawel. Ya maaph aku lupa hyung. Kawanannya Yesung juga punya kekuatan yang sama seperti kami.” Ryeowook ngelus-ngelus kepalanya.
Now, put your hands up, put your hands up
put put put put put put your hands up
put your hands up
put put put put put put your hands up
HP Wooyoung bunyi..
“yeoboseyo.. Ne saeng, waeyo? jjinja? Aish, dimana kau sekarang? Hmm.. Ok Arraseo. tunggu oppa. Haruskah kuajak mereka berdua? Ne. Annyeong. *clikk*”
“nugu?” Tanya Donghae.
“Sulli, adikku. Kajja ke rumah sakit, mereka semua ada di rumah sakit.” Jawab Wooyoung singkat.
“gawat!” gumam Ryeowook dan Donghae. “Kajja!”

“Jerome.. Ah , maksudku Yesung. Mana Doojoon?” Donghae cemas.
“masih di ICU, tunggu sebentar lagi. Itu dia dokternya keluar.” Yesung menghampiri dokter yang keluar dari ICU.
“maaf, sudah tidak tertolong lagi.” Dokter mengatakan hal yang membuat Yesung, Donghae, dan Ryeowook mematung. Dokter meninggalkan mereka ber-3. Mereka masuk ke ruang ICU untuk memastikan.
“hyung, lengannya.” Ryeowook menunjuk lengan Doojoon.
“L di lengan kiri, Lucifer Dark Blood pembunuhnya.” Jawab Donghae.
“Ramalan itu benar, satu per satu dari kalian akan mati, tapi akan ada pengganti yang lain.” ingat Yesung.
“ramalan itu lagi. Aku muak dengan ramalan itu!” kesal Ryeowook.
“ayo, kita lihat yang lain.” Ajak Donghae. Mereka keluar dari ruang ICU menuju kamar inap Siwon dan Kyuhyun. IU, Key, Wooyoung, dan Sulli yang menunggui.
“bagaimana keadaan mereka?” Yesung bertanya pada salah satu dari mereka.
“masih belum siuman. Memang tadi terlihat terlalu keras hentaman dari musuh. Petirku saja masih bisa dipatahkan. Mereka benar-benar kuat. Aku jadi pesimis melawan mereka lagi suatu saat nanti.” Jawab Sulli.
“pikiranku juga tidak bisa menembus otak mereka.” Celetuk IU.
“apiku selalu meleset. Niatnya bantuin Kyuhyun hyung, eh, malah kualahan sendiri.” Timpal Key.
“YA! Kenapa jadi curcol semua?” gertak Wooyoung.
“tangan Kyuhyun oppa bergerak.” kata IU.
“Siwon juga” sahut Donghae.
“permisi, maaf kami harus memeriksa pasien sekarang. Bisakah kalian semua keluar sebentar?” suara seorang dokter.
“Kau?..” sahut Yesung.

_to be continue_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar