Author : Goo Ah Rin a.k.a Dhindha Arlotiefe Sinaga
Genre : Action, Friendship, Tragedy
Main Cast : SHINee, f(x), IU , Super Junior, SNSD
Length : series
“permisi pak..” suara anak
laki-laki dari depan pintu.
“oh, ya silahkan masuk dan
perkenalkan dirimu” Kata Pak Kepala Sekolah.
“hai, Wooyoung imnida. Senang
bertemu kalian. Mohon bantuannya ya.” Ujar seorang laki-laki yang mengaku bernama
Wooyoung. Jung Wooyoung, pewaris kekuatan Ryeowook. Pengendali pasir dan
tanaman serta dapat mengendalikan angin.
“bukannya ada dua?” tanya Tiffani
yang duduk paling depan.
“oh, itu, adikku masuk kelas
akselerasi jadi dia di lantai 2.” Jawab Wooyoung tersenyum.
“laki-laki itu lagi..” gumam IU. Di
kelas akselerasi, anak perempuan yang tak lain dan tak bukan adalah adiknya
Wooyoung., Choi Sulli pewaris kekuatan Siwon. Pengendali petir dan memiliki
indera pendengar yang sangat peka. Bel istirahat dimulai..
“Key, ada anak baru ya? Itu teman
seperjuangan kita loh.” IU membuka percakapan yang membuat Key bingung.
“Sulli?? Jjinja! Katanya kakaknya
juga disini, masuk ke kelas G, berarti kelasmu kan . Seperjuangan gimana maksudmu?” kata Key
sambil meneguk minumannya.
“Boleh bergabung?” suara Wooyoung
mengagetkan mereka berdua.
“Jangan kaget, kita tahu kok
kalian itu siapa, kalian 2 orang pewaris kekuatan yang lain itu kan ? Ah, sudah kuduga
pasti kalian.” Sulli berbicara panjang lebar.
“masih ada 1 orang lagi, ada di
sini, aku bisa merasakannya.” balas IU.
“Tunggu! Diam semua! Kalian merasakannya?
Mengarah kesini.” Key diam sesaat. Mereka semua saling pandang.
“satu..dua..tiga.. pergi dari
sini.” Teriak Wooyoung. Blamm.. dentuman keras mengarah tepat mengenai lapangan
basket dekat kantin. Semua murid berlarian menyelamatkan diri masing-masing.
IU, Key, Wooyoung, dan Sulli pergi mendekati benda tadi. Mobil bekas yang
keadaannya sudah tak beraturan.
“Astaga, bagaimana bisa??” Sulli
bertanya-tanya.
“sudah menungguku??” suara
seseorang ditambah kilatan cahaya merah mengarah kembali ke arah mereka. “oh, jadi mereka mengirim kalian
untuk pewarisnya.. haha.. cuih,, musuh yang terlalu mudah untukku. Percuma saja
mereka melawan makhluk-makhluk tadi.”
“siapa kau?? Dan apa maksud semua
ini??” Key tidak sabaran.
“heh, anak kecil, beraninya
membentakku. Flaszt!!” Kilatan merah menyambar lagi dan mengenai pelipis Key.*Keyppa!!
Tidakk* #authormulai #abaikan
“Blazt!” Sulli membalas serangan
darinya.
“sial! Ring!!” balasan cincin api
dari Key meleset. Serangan itu bertubi-tubi diarahkan Key ke arah musuhnya.
“heey! Apa kalian berdua cuma
diam saja??” teriak Key. Blzzt..zzt.. Sulli mengontrol petirnya kembali.
“Sial meleset lagi, andai saja
ada air di sekitar sini.” Kesal Sulli. Splash..blamm.. dentuman itu kembali
terdengar, kali ini bukan dari musuh yang ada di hadapan mereka.
“yes! Air. Oppa! singkirkan
pasirmu.” Sulli berteriak pada Wooyoung.
Pusaran air itu makin besar
seperti tornado. Sulli semakin konsentrasi mengendalikan petirnya.
“aah!! Sialan kalian semuaa!!
Awas!! Aku akan kembali suatu saat nanti!! Blamm!!” musuh yang menyerang tadi
langsung pergi manghilang. Semua menyembunyikan kekuatan. Air tadi langsung
hilang dan ada sosok bayangan manusia berdiri dibelakangnya. Sesosok itu
langsung pingsan.
“berapa lama lagi ia akan
sadar??” Sulli khawatir.
“entahlah, mungkin sebentar
lagi.” Kata Mr. Yesung, dokter UKS. “bagaimana bisa seperti ini? Mungkin ia
menggunakan kekuatan terlalu besar. Rekor baru sepertinya, sebelumnya tidak
pernah sebesar itu.”
“kau kenal dengannya??” Key
bertanya.
“dulu dia rivalku. Aku dihabisi
oleh temannya, Doojoon dan hampir mati. Hanya aku, Henry, Krystal, dan Eunhyuk
saja yang masih hidup. Sungmin dan Shindong mati saat itu juga. Kita semua
dipencar. Sampai sekarang aku tak tahu dimana mereka.” Kenang Yesung.
“apa yang sebenarnya terjadi?
Yang kita hadapi tadi itu apa? Dan kenapa kami semua yang punya kekuatan ini?
Haa! Jawab!” Wooyoung frustasi.
“suatu saat nanti kalian akan
mengerti. Satu hal saja yang perlu kalian ketahui, lawanmu bukan lawan yang
mudah dikalahkan. Tetaplah bersatu sampai kapanpun dan lawan secara bersama.”
Nasehat Yesung pada ke-4 anak tadi.
“ia siuman..” Sulli menggumam.
“Jerome..” gumam laki-laki itu.
“bukan, aku Yesung. Istirahatlah.
Kalian tunggu sebentar dan jangan buat ia berpikiran macam-macam dulu. Arraseo?”
jelas Yesung , kemudian pergi meninggalkan mereka. Mereka mengangguk pertanda
mengerti. Yesung pergi mencari 4 orang lain. Yang tak lain dan tak bukan adalah
kerabat laki-laki tadi.
“aish, jjinja! Dimana ku harus
menemukan mereka? Ah, sial!” Yesung kesal dengan pikirannya sendiri.
“Jer..rome?” suara serak dari
arah belakang Yesung. Yesung menoleh.
“Ya! Gwaenchana?? Ryeowook-ssi.”
Yesung menopang tubuh Ryeowook yang seketika ambruk.
“Mereka siapa?” IU angkat bicara.
Yesung hanya diam saja. Setelah 1 jam…
“Aa.. sial! Tanganku tak bisa
bergerak.” Ryeowook mengadu. “Jerome.. kau.. dan 4 anak ini. Bagaimana bisa?”
“ya! Harusnya jawab dulu
pertanyaan dariku! Kau siapa?” Wooyoung tidak sabaran.
“oppa!” Sulli menggertaknya.
“Kim Ryeowook dan dia Lee Donghae.” Jawab Ryeowook.
“IU, Key, Wooyoung, Sulli..”
mereka berkenalan satu per satu.
“Dimana yang lain? Kenapa kalian
bisa sampai terluka parah seperti ini?” Yesung bertanya.
“pergilah ke tempat dimana kita
bertarung dulu, bawa mereka bersamamu kecuali dia. Mereka membutuhkan bantuan.
Cepat. Kalau sampai 15 menit kalian belum sampai, mereka akan mati.” Jawab
Donghae sambil menunjuk Wooyoung.
“baiklah. Kajja!” Yesung pamit.
Mereka ber-3 hanya menggungguk saja tapi belum tahu apa maksudnya. Tak sampai 5
menit mereka sampai.
“Kalian berdiri dibelakang orang
yang mengendali kekuatan itu dan bantu mereka. Sesuaikan dengan kekuatan
kalian. Cepat!” perintah Yesung. IU, Key, dan Sulli mengerjakan perintah Yesung
dengan benar. IU berdiri tepat di belakang Doojoon, Key dibelakang Kyuhyun,
Sulli dibelakang Siwon. Yesung berusaha masuk dalam pikiran musuh satu per
satu. Sementara 6 orang di depannya menyerang secara fisik.
“kenapa aku tak boleh ikut
mereka?” lagi-lagi Wooyoung tak sabaran.
“kau itu banyak nanya. Mau
kujelaskan tidak?” Wookie gantian geram. “kami ada 6 orang, aku, Donghae,
Doojoon, Siwon, Kyuhyun , satu lagi dari kami belum diketahui pasti
keberadaannya. Dan kalian ber-5 adalah pewaris kekuataan kami. Kalian harusnya
mati seminggu yang lalu, tapi kami menghidupkan kalian. Hae sambung.”
“Hanya pewarisku saja yang belum
di ketahui keberadaannya sekarang. Insting IU atau Key mungkin tidak mampu
menemukannya. Kalian harus menemukannya.”
“jadi, kalian adalah petinggi
kami. Dan kenapa harus kami?” Wooyoung mulai memperhatikan.
“kalian adalah mayat unik.
Meninggal dalam waktu yang sama dengan kejadian yang berbeda. Kalau kau ikut
mereka, percuma. Disana tidak ada tumbuhan, lagipula pasirmu juga tidak akan
berguna.” Ketus Ryeowook.
“ooh.. begono. Yaya.. arraseo!
Yang barusan aku hadapi itu apa sampai-sampai hyung ngeluarin jurus pamungkas?
Ckckck.. mirip yang di Avatar.”
“dia anak buah Iblis, seorang
Lucifer. Doojoon menyuruhku untuk meminta bantuan, yasudah kucari kalian saja.
Ternyata Iblis mengirim Lucifer yang lain kesini. Terpaksa ku keluarkan,
sebelumnya belum pernah. Cukup sulit apalagi ditambah dengan keadaanku yang
parah tadi.” Donghae menjelaskan.
“pantas. Mr. Yesung tadi juga
bilang begitu tadi.” Wooyoung mengiyakan.
“Yesung? Maksudmu Jerome?”
Ryeowook mengerutkan dahinya. *pletak* Donghae menjitak (?) kepala Ryeowook.
“babo banget sih jadi orang. Kan udah dibilangin
mereka semua ganti nama kecuali Henry ama Krystal. Satu lagi, pelankan
suaramu.”
“aish,, sakitt tau’! iya bawel.
Ya maaph aku lupa hyung. Kawanannya Yesung juga punya kekuatan yang sama
seperti kami.” Ryeowook ngelus-ngelus kepalanya.
Now, put your hands up,
put your hands up
put put put put put put
your hands up
put your hands up
put put put put put put
your hands up
HP Wooyoung bunyi..
“yeoboseyo.. Ne saeng, waeyo? jjinja?
Aish, dimana kau sekarang? Hmm.. Ok Arraseo. tunggu oppa. Haruskah kuajak
mereka berdua? Ne. Annyeong. *clikk*”
“nugu?” Tanya Donghae.
“Sulli, adikku. Kajja ke rumah
sakit, mereka semua ada di rumah sakit.” Jawab Wooyoung singkat.
“gawat!” gumam Ryeowook dan
Donghae. “Kajja!”
“Jerome.. Ah , maksudku Yesung.
Mana Doojoon?” Donghae cemas.
“masih di ICU, tunggu sebentar
lagi. Itu dia dokternya keluar.” Yesung menghampiri dokter yang keluar dari
ICU.
“maaf, sudah tidak tertolong
lagi.” Dokter mengatakan hal yang membuat Yesung, Donghae, dan Ryeowook
mematung. Dokter meninggalkan mereka ber-3. Mereka masuk ke ruang ICU untuk
memastikan.
“hyung, lengannya.” Ryeowook
menunjuk lengan Doojoon.
“L di lengan kiri, Lucifer Dark
Blood pembunuhnya.” Jawab Donghae.
“Ramalan itu benar, satu per satu
dari kalian akan mati, tapi akan ada pengganti yang lain.” ingat Yesung.
“ramalan itu lagi. Aku muak
dengan ramalan itu!” kesal Ryeowook.
“ayo, kita lihat yang lain.” Ajak
Donghae. Mereka keluar dari ruang ICU menuju kamar inap Siwon dan Kyuhyun. IU,
Key, Wooyoung, dan Sulli yang menunggui.
“bagaimana keadaan mereka?”
Yesung bertanya pada salah satu dari mereka.
“masih belum siuman. Memang tadi
terlihat terlalu keras hentaman dari musuh. Petirku saja masih bisa dipatahkan.
Mereka benar-benar kuat. Aku jadi pesimis melawan mereka lagi suatu saat nanti.”
Jawab Sulli.
“pikiranku juga tidak bisa
menembus otak mereka.” Celetuk IU.
“apiku selalu meleset. Niatnya
bantuin Kyuhyun hyung, eh, malah kualahan sendiri.” Timpal Key.
“YA! Kenapa jadi curcol semua?”
gertak Wooyoung.
“tangan Kyuhyun oppa bergerak.”
kata IU.
“Siwon juga” sahut Donghae.
“permisi, maaf kami harus
memeriksa pasien sekarang. Bisakah kalian semua keluar sebentar?” suara seorang
dokter.
“Kau?..” sahut Yesung.
_to be continue_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar