Author : Goo Ah Rin a.k.a Dhindha Arlotiefe Sinaga
Genre : Tragedy, Friendship
Main Cast : SNSD Yoona , Seohyun, Infinite L
Cameo : Super Junior Kyuhyun, SHINee Key
Lenght : Oneshot
Rating : PG - 13
Genre : Tragedy, Friendship
Main Cast : SNSD Yoona , Seohyun, Infinite L
Cameo : Super Junior Kyuhyun, SHINee Key
Lenght : Oneshot
Rating : PG - 13
Nada
alarm dari sebuah telepon genggam memenuhi ruangan kamar. Sesosok anak
perempuan beranjak dari tempat tidurnya dan berusaha untuk bangun. Mentari pagi
yang memancarkan sinarnya memaksa masuk ke sela-sela jendela kamar. Ia menguap
sejadi-jadinya dan langsung bergegas ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual
pagi yang kedua. Setelah selesai , ia langsung mengenakan pakaian seragamnya
dan langsung berangkat ke sekolah tanpa sarapan. “Assalamu’alaikum” pamitnya
pada kedua orang tuanya.
Dia Yoona. Sebuah sepeda fiksi mengantarkannya menuju ke sekolah tempat ia “mengadu
nasib”. Setelah sampai, ia memarkir sepeda dan mulai berjalan untuk ke
kelasnya. Sejenak ia berhenti untuk melihat pot-pot bunga di depan kelasnya.
Miris sekali. Ada tanaman yang mati. Ckckck.. ia heran setiap kali ia masuk ke
kelas pasti ada saja tanaman yang mati. Angin tiba-tiba berhembus kencang
menerpanya. Tiba-tiba HPnya berbunyi. Dilihatnya pada layar handphonenya.
“privat
number? Siapa lagi ini? Aneh.” Gumamnya
dalam hati. Yoona melihat pot-pot bunga itu lagi.
“Yoona? Kau melamun lagi?” kata salah seorang yang
mendekati Yoona. Yoona menoleh.
“eh, Seo? Ya, Ada apa?” Yoona bertanya ternyata benar ia melamun.
“Hari ini ada ulangan
fisika dadakan. Barusan ada yang ngasih tau ke kelas kita.” Kata Seohyun.
“oh.. ya sudah sana belajar.” Yoona mengalihkan
pandangannya. Seohyun hanya bisa pasrah apabila temannya yang satu itu paling
malas diajak belajar fisika. “Kamu tau kan alasannya. Udah sana.”
Dan
benar saat jam fisika diadakan ulangan. Yoona hanya bisa pasrah dengan hasil
yang ia terima setelah ulangan itu. Ia yakin pasti hasilnya seperti biasa alias
tetap. Menurut Yoona, ia belajar atau tidak itu sama saja. Hasilnya tidak akan
merubah keadaan. Ia menganggap semua itu “kutukan” yang menghantuinya setelah
dikutuk oleh guru fisikanya sendiri. “Kau itu BODOH!!”. Entah guru itu memang
sengaja atau tidak tapi yang jelas setelah guru fisika mengatakan hal itu
kepada Yoona, semua keadaan jadi berubah. Nilai fisika Yoona dahulu yang tidak
pernah mendapat predikat remidi sekarang dia menjadi langganan remidi.
Bel
pulang pun berdering. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang. Yoona
menunggu Yoona untuk pulang bersama di teras sekolah. Ia mengamati sekeliling
teras itu. Ada yang menarik perhatian Yoona. Matanya terhenti pada sesosok laki-laki
yang sedang duduk teras sambil membaca buku. Ia amati laki-laki itu dengan seksama. Laki-laki itu
tampan, tubuhnya jangkung, dan berkaca mata. Yoona mengamatinya lagi dan mulai
berpikir apa yang membuatnya begitu tertarik dengan laki-laki itu. Laki-laki
itu merasakan ada yang mengamatinya lalu menoleh pada tempat Yoona berdiri. Yoona
langsung melempar pandangannya ke arah jalan berharap ada sesuatu yang bisa ia
datangi jadi ia tidak perlu berlama-lama untuk dicurigai oleh laki-laki tadi.
Untung saja Seohyun melambaikan tangannya pada Yoona di seberang jalan, Yoona
beranjak dari tempat itu dengan mengabaikan pandangan laki-laki tadi.
2 jam
kemudian, Yoona bergegas menuju tempat bimbelnya. Yoona sampai disana lebih
dahulu bahkan sebelum guru bimbelnya datang. Berhubung Yoona mengantuk saat
itu, ia memilih untuk tidur sebentar di kursi sambil ditemani headset
kesayangannya. Jam menunjukkan hampir pukul 4, Yoona bangun dari tidurnya
karena ada yang membangunkannya. Yoona mengucek matanya sebentar. Dan ia menoleh pada orang yang tadi membangunkannya.
“ kamu?” Yoona kaget setelah mengetahui siapa yang
membangunkannya.
“ Tidurmu pulas sekali. Myungsoo. Panggil saja L.”
Laki-laki tadi mengulurkan tangannya.
“Yoona.” Yoona menjabat tangannya sambil senyum-senyum
sendiri ketika tahu laki-laki yang membangunkannya adalah laki-laki yang sama
seperti yang ia lihat tadi siang di sekolah.
Hari ini pelajaran di bimbel sangat singkat, jadi semua murid yang ada
pulang lebih awal dari biasanya. Yoona mengambil sepedanya dan beranjak pulang.
***
Yoona
menjalani hari-harinya seperti biasa tapi ada yang sedikit berbeda karena L selalu
menemaninya kemana-mana, mengajari Yoona belajar fisika, dan yang lainnya. Eits..
tapi itu cuma sahabat loh dan gak lebih. Mereka sudah berjanji tidak akan jatuh
cinta satu sama lain. Tapi tetap saja Yoona menyimpan rasa cinta untuk L,
bahkan sejak pertama ia melihat L. Sampai-sampai ia memasang fotonya dengan L
di wallpaper handphonenya. Kadang
ia ingat kata-kata L, jangan bilang siapa-siapa kalau Yoona kenal dengan L.
Lama-lama Yoona merasa bosan berada di kelas sendirian
saat jam istirahat. Yoona sudah pergi entah kemana. Terbesit di benak Yoona
untuk menghampiri L. Yoona menghampiri kelas yang ia tahu adalah kelas L. Ia
mencari orang yang jadi sasarannya, tapi ternyata tidak ada. Akhirnya, Yoona
memberanikan diri untuk masuk ke dalam kelas tersebut.
“eh, Yoona. Kenapa, Yoon? Tumben masuk kelas sini.” Tanya
Key.
“ehm, aku mau nyari orang. Kok kelihatannya orangnya gak
ada Hari ini kelasmu ada yang gak masuk?” Yoona mengutarakan maksudnya.
“Ada tuh si Kyuhyun. Kenapa?” Key
balik bertanya kepada Yoona.
“oh, nggak ada yang lain?” Yoona bertanya lagi sambil
memandangi seluruh isi kelas. Key menggeleng.
“ya sudah terima kasih. Assalamu’alaikum.” Yoona pamit
setelah mendengar penyataan dari Key. ‘kemana L ya? Kok dia gak ada. Di kelas juga gak ada. Tadi pagi aku juga
gak ketemu dia. Apa dia ilang ya?’ batin Yoona dalam hati.
Hai, Yoona. Maaf
aku mengganggumu sebentar, tapi hanya ini yang bisa aku sampaikan. Aku tahu
aku salah, tapi ini memang jalanku. Jaga jantungku baik-baik. Anggap saja
jantungmu itu aku. Jaga dia ya, jangan sampai rusak lagi. Aku bisa sedih
kalau jantung itu rusak, karena hanya itu satu-satunya kenang-kenangan
dariku. Maaf aku tidak berpamitan langsung padamu, tapi terima kasih
beberapa hari ini kamu mau menjadi temanku. Jangan takut, aku akan selalu ada di
sampingmu. Sekali lagi.. Terima kasih.
Myungsoo_L
|
Yoona
meraih handphonenya lagi. Ia terus menghubungi handphone L berharap L
mengangkatnya. Tetapi itu sia-sia. Handphone L tidak aktif. Dilihatnya
wallpaper di handphonenya. Yang ada hanya foto Yoona, padahal waktu itu L ada
di sampingnya. Yoona hanya bisa meneteskan air matanya. Jadi selama ini L hanya
sebuah bayangan yang ada di hidupnya. Yoona hanya bisa menunduk saja. Kali ini
lidahnya kelu untuk mengucap apapun dari mulutnya. Yoona ingat kembali
peristiwa 5 hari yang lalu. Ia berada di ruang operasi bedah jantung.
Jantungnya harus segera di operasi karena sudah parah keadaannya. Yoona sadar
dari lamunannya. Myungsoo yang selama ini dianggap sahabat oleh Yoona adalah
bayangan pendonor jantungnya.
***
Yoona tersadar dari lamunannya. Ia berada di tempat yang
sama seperti di dalam lamunannya. Angin tiba-tiba berhembus kencang menerpanya.
HPnya berbunyi. Dilihatnya pada layar handphonenya.
“privat number? Ini..” Yoona mengingat lagi lamunannya
tadi. Air matanya
mulai menetes.
“Yoona? Kau melamun lagi?” kata seseorang yang
mendekati Yoona.
Yoona hanya bisa diam tak
bergeming. Air matanya terus
menetes, ia masih ingat betul apa yang baru saja ia lihat. Yoona langsung
mendekap Seohyun, Seo bingung kenapa sahabatnya bisa seperti ini tapi ia tahu
sesuatu yang buruk pasti akan terjadi, mengingat ia tahu Yoona memiliki
kemampuan yang berbeda dari teman-teman yang lainnya.
***